Jumat, 14 September 2012

Menuntut ilmu itu Wajib Selama Kita Masih Hidup


Firman Allah SWT yang Menjelaskan Tentang Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim (Muslim lelaki dan Muslim perempuan)
(HR. Ibnu Majah)

Kita harus mempelajari ilmu sebelum kita berbicara dan beramal tentang itu:
�Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah�� [Muhammad 19]
Dalam menyampaikan ilmu, Nabi biasanya mengulang hingga 3x:

�Anas r.a. mengatakan bahwa apabila Nabi saw. mengatakan suatu perkataan beliau mengulanginya tiga kali sehingga dimengerti. Apabila beliau datang pada suatu kaum, maka beliau memberi salam kepada mereka tiga kali.� [HR Bukhari]

Ilmu membuat seseorang jadi mulia, baik di hadapan manusia juga di hadapan Allah:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Mujaadilah [58] : 11)

Katakanlah: �Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?� Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Az-Zumar [39]: 9).

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (TQS.Fathir [35]: 28)

Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? (Az-Zumar:9)

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Al-Mujadilah:11)

Pada surat Ali �Imran: 18 Allah SWT bahkan memulai dengan dirinya, lalu dengan malaikatnya, dan kemudian dengan orang-orang yang berilmu. Jelas kalau Allah menghargai orang-orang yang berilmu.

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)� (Ali Imran:18)

Allah juga menyatakan bahwa hanya dengan ilmu orang bisa memahami perumpamaan yang diberikan Allah untuk manusia.

Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu� (Al �Ankabut:43)

Hendaknya kita berdoa agar ilmu kita senantiasa ditambah:
�Dan katakanlah: �Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmuku.� (Thaha: 114)
Tuhan juga menegaskan hanya dengan ilmulah orang bisa mendapat petunjuk Al Qur�an.

Sebenarnya, Al Qur�an itu adalah ayat2 yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu (Al Ankabut:49)

Dalam Kitab Ihya �Uluumuddiin susunan Imam Al Ghazali disebut bahwa Nabi berkata: �Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama!�
Nabi Muhammad SAW juga sangat menghargai orang yang berilmu. �Ulama adalah pewaris para Nabi� Begitu sabdanya seperti yang dimuat di HR Abu Dawud.

Bahkan Nabi tidak tanggung2 lebih menghargai seorang ilmuwan daripada satu kabilah.  

Sesungguhnya matinya satu kabilah itu lebih ringan daripada matinya seorang �alim.� (HR Thabrani)

Seorang �alim juga lebih tinggi dari pada seorang ahli ibadah yang sewaktu2 bisa tersesat karena kurangnya ilmu. 

Keutamaan orang �alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan diriku atas orang yang paling rendah dari sahabatku.� (HR At Tirmidzi).

Itulah kemulian orang yang berilmu!
Menuntut ilmu itu pahalanya begitu besar:

Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat. (Dari hadits yang panjang riwayat Muslim) 

Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali.� (HR. Tirmidzi, hasan)

Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.� (HR.Muslim)

Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia dalam (masalah) dien (agama).� (HR.Bukhari)


?????? ????? ?? ????? ??? ?????.

�Carilah ilmu semenjak dari ayunan sampai liang lahat� [HR Bukhari]
Dalam hadits lainnya dijelaskan bahwa ilmu yang wajib dituntut adalah ilmu yang bermanfaat. Yang bukan hanya benar, tapi juga dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dan dapat memberi kebahagiaan bagi kita, keluarga, dan masyarakat baik di dunia mau pun di akhirat.

Rasulullah saw bersabda: �Apabila anak cucu adam itu wafat, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang mendoakan orangtuanya. (HR.Muslim, dari Abu Hurairah ra)

Allah berfirman, �Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat (ilmu dan hikmah) Allah. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.� (QS Lukman [31] : 27)

Ilmu itu begitu luas, dari yang bermanfaat hingga yang tidak bermanfaat. Contoh ilmu yang bermanfaat adalah ilmu agama, ilmu fisika, ilmu komputer, dsb. Contoh ilmu yang tidak bermanfaat bahkan terlarang adalah ilmu sihir, ilmu meramal/astrologi, dsb. Begitu banyak ilmu namun waktu kita begitu sedikit. Oleh karena itu hendaknya dipakai untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW pernah memohon dalam doanya, �Allaahumma inni a�uudzubika min �ilmin laa yanfa�u�. �Ya, Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat.�

Tidak ada komentar:

Posting Komentar