Jumat, 28 September 2012

Ciri Ciri Anak Indigo

Ciri-ciri Anak Indigo

MENURUT Erwin, anak indigo bisa ditandai cerdas dan kreatif. Dalam kondisi sudah melewati biru. Hanya saja, saat ia lahir, jasmaninya kecil,tidak sematang mental dan spiritualnya. Ciri-ciri lain yang mudah dikenali adalah punya kemampuan spiritual tinggi. Anak indigo kebanyakan bisa melihat sesuatu yang belum terjadi atau masa lalu. Bisa pula melihat makhluk atau materi-materi halus yang tidak tertangkap oleh indra penglihatan biasa. �Kemampuan spiritual semacam itu masuk dalam wilayah ESP (extra-sensoryperception) alias indra keenam,� kataErwin. Menurutnya, kemampuan ESP bisa menjelajah ruang dan waktu.

Ketika tubuh anak indigo berada di suatu tempat, pada saat bersamaan, ia tahu apa yang terjadi di lokasi lain. Itulah yang disebut kemampuan menjelajah ruang. Ketika dia bicara sekarang, tentang suatu peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang, ini yang disebut menjelajah waktu. Anak indigo biasanya banyak bertanya dan orangtuanya akan kewalahan menjawab. Umpamanya, kenapa harus begini, kenapa harus begitu. Dia akan merasa heran untuk beberapa hal, yang dirasa tak masuk akal. �Kenapa harus sekolah berjam-jam? �Jika orangtua tak mengerti bahwa anaknya indigo, umumnya si anak cenderung memberontak, agresif, dan nakal. Tak sedikit yang kemudian bentrok dengan kehendak orangtuanya. Jika orangtua masih otoriter membatasi aktivitas spiritual anak indigo, sianak pasti akan berontak. Karena itu, para orangtua mesti menjawab imperesi-imperesi yang dikemukakan si anak.

Definisi �anak indigo�, dikutip dari sebuah buku �Indigo Child� yang ditulis bersama Lee Carrol dan Jan Tober. Dalam buku tersebut, ia menggunakan kata �indigo� untuk melukiskan semua anak-anak baru yang memasuki bumi. Tetapi, indigomenampakkan suatu sifat psikologis yang serba baru dan lain dari yang lain, serta punya perilaku-perilaku yang sangat berbeda dengan sebagaian besar ketakjuban seperti sebelumnya. Mereka mempunyai keunikan yang sama, sehingga orang-orang yang saling berinteraksi dengan mereka perlu mengubah sikap dan menyesuaikan pola pendidikan anak-anak ini. 

Berikut ini adalah 10 besar ciri khas �bocah Indigo� menurut Magnum dalam tulisan blognya :
  1. Mereka mempunyai bau keturunan raja sejak lahir, dan kerap memanifestasikannya
  2. Mereka memiliki rasa �ini adalah tempat saya semestinya�, dan akan merasasangat ganjl bila melihat orang lain tidak berpikir demikian
  3. Harga diri� bukan soal, mereka kerap memberitahu orang tua tentang �siapa mereka�
  4. Mereka tidak akan melakukan hal yang spesifik, misalnya berbaris berurutan adalah suatu hal yang sulit bagi mereka
  5. Terhadap hal yang kaku dan tidak memerlukan kreatifitas, ia merasa tidak terbiasa
  6. Baik di rumah atau sekolah, biasanya mereka dapat menemukan cara kerja yang lebih baik, sehingga mereka dianggap sebagai perusak tata tertib yang sudah berjalan
  7. Biasanya mereka introvek (menyembunyikan perasaan), merasa tidak ada orang di dunia ini yang dapat memahami mereka
  8. Mereka tidak pernah pelit terhadap kebutuhan pribadi
  9. Kemampuan �mata batin� mereka secara umum sangat kuat, bisa langsung mengetahui permainan orang dewasa
  10. Mudah hanyut dalam kecanduan dan kebiasaan jelek lainnya.

Dalam The Care and Feeding of Indigo Children, Jan Tobler menyebutkan sedikitnya 10 ciri anak indigo.

  1. Non-kompromisits terhadap sistem yang berlaku. Seringkali mereka menemukan cara-cara yang lebih tepat
  2. Suka menyendiri. Kadang sulit untuk bersosialisasi
  3. Datang ke dunia dengan perasaan ingin berbagi
  4. Memahami betul hak eksistensi dirinya di dunia ini. Mereka justru heran jika ada yang menolaknya
  5. Merasa dirinya bukanlah yang utama.
  6. Sulit menerima otoritas mutlak tanpa alasan
  7. Sulit menunggu giliran
  8. Tidak menyukai hal-hal ritual. Atau hal-hal yang tidak memerlukan pemikiran kreatif
  9. Tidak merespons aturan-aturan yang kaku (misalnya: tunggu sampai ayah pulang)
  10. Tidak malu untuk meminta apa yang dibutuhkannya.

Selain itu, dalam buku The Indigo Children, Doreen Virtue, Ph.D, menyebutkan pula beberapa karakteristik untuk mengidentifikasi anak-anak berbakat khusus itu, yaitu: Sangat sensitif.

  1. Energinya sangat berlebihan.
  2. Mudah bosan.
  3. Perlu orang dengan kondisi emosi yang lebih stabil dan nyaman untuk berada di sekelilingnya.
  4. Mempunyai pilihan sendiri untuk belajar, terutama untuk membaca dan matematika.
  5. Mudah frustrasi. Sebab, umumnya mereka mempunyai banyak ide, namun kurang sumber daya atau orang-orang yang dapat membantu mereka.
  6. Belajar lewat cara eksplorasi.
  7. Tidak bisa diam kecuali mereka menyatu dalam sesuatu hal yang sesuai dengan minatnya.
  8. Mempunyai ketakutan seperti kehilangan atau ditinggal meninggal oleh orang yang dicintainya.
  9. Jika pengalaman pertamanya mengalami kegagalan, mereka mungkin akan menyerah dan membuat blok pembelajaran secara permanen.

Mengapa terjadi anak indigo ?
Banyak teori yang membahas masalah ini. Yang perlu diamati sesungguhnya apa yang terjadi pada anak indigo ini, seperti kemampuan indra keenam/sixth sense. Kemampuan ini sebenarnya bisa dipelajari dan dikuasai oleh orang awam atau orang bukan indigo, jadi tidak semata-mata karunia Tuhan. Getaran bumi yang sedemikian kuat membawa banyak perubahan. Salah satunya adalah makin banyaknya terlahir anak berjiwa matang (old soul) yang memiliki bakat khusus. Bagaimana mendidik agar mereka tidak merasa tertekan dan aneh karena berbeda dengan teman-temannya? Gejala alam rupanya tidak sedikit mempengaruhi hal-hal lain. Waktu yang berjalan demikian cepat menjadi satu indikasi perubahan yang terjadi di bumi.

Selain itu, munculnya anak-anak berbakat dengan jiwa tua atau old soul, juga menjadi tanda perubahan bumi yang begitu cepat. Akhir-akhir ini kita sering disentakkan oleh begitu banyaknya anak yang memiliki pola pikir berbeda dengan anak seusianya. Daya nalar mereka cenderung dewasa, padahal usianya belum mencapai belasan. Kali lain kita dikejutkan oleh anak-anak yang memiliki indra keenam luar biasa tajam, sehingga si anak sampai merasa dirinya tidak normal karena tidak sama dengan teman-temannya. Fenomena lahirnya anak-anak berkemampuan lebih ini sebenarnya sudah sejak lama ada. Sebastian Bach dan Albert Einstein bisa dikategorikan sebagai anak indigo. Musik yang diciptakan Bach disebut sebagai tipe musik anak indigo. Ia menciptakan musik sambil melamun, sama seperti Einstein yang mendapat rumus saat sedang bengong.

Keberadaan anak-anak berbakat ini memang baru disadari sejak tahun 1990-an. Para ahli menyebut mereka indigo. Munculnya anak indigo, menurut Tom, tak lepas dari pengaruh perubahan getaran bumi. Pada tahun 1970 sampai 1980-an, resonansi bumi sekitar 7,83 Hz. Di tahun 2000 menjadi 8,5-9 Hz, sedangkan di tahun 2004 sudah mencapai 13,5 Hz. Secara metafisik, getaran bumi yang semakin cepat akan menimbulkan satu fase, yang menyebabkan terjadinya kenaikan tingkat ke dimensi yang lebih tinggi.

Secara teoretis, getaran bumi yang semakin cepat akan membuat bumi semakin panas dan suhu ikut meningkat. Kenaikan ini juga mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan, sehingga membutuhkan orang tertentu untuk menyeimbangkannya. Kelahiran anak-anak berbakat inilah yang akan membantu getaran bumi berjalan lebih smooth, lebih muLus. Kelahiran mereka ditujukan untuk mengubah tatanan dunia supaya menjadi lebih nyaman. Anak indigo datang ke dunia dengan berbagai misi. Cara yang diambil pun beraneka ragam. Bisa lewat kesenian, pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga, �Semua itu tergantung misi mereka,? katanya. Anak indigo kebanyakan merupakan pendobrak suatu tatanan yang salah. Karena bertugas meluruskan ketidakbenaran itu, mereka umumnya lahir dengan tipe

Opini Psikolog
Psikolog dari Universitas PadjadjaranBandung, Dra Sawitri Supardi Sadarjoen, menyarankan kepada orang tua untuk �menormalkan� anak-anak ini.Sawitri justru menyarankan untuk �menumpulkan�kemampuan si anak. Caranya? Dengan memberi pengertian bahwa apa yang diketahui si anak itu semata-mata faktor kebetulan karena si anak akan tersiksa dengan kelebihan yang dimilikinya. Sawitri beralasan bahwa kemampuan itu akan membuat anak menjadi tidak realistis dan malas. Tapi biasanya, kelebihan anak indigo bisa menjelajah ruang dan waktu. Menurut Soewardi, keajaiban anak indigo terjadi karena ada kesalahan dalam kinerja otaknya. Atau dengan kata lain, sistem kerja otaknya terganggu.

Psikiater anak dan remaja, Dr Tb Erwin Kusuma Sp.KJ(K), memastikan tidak ada yang salah dengan anak indigo. Menurut dia, anak indigo itu normal. �Mereka cuma berbeda saja�,terangnya. Sebelum memulai praktik kedokterannya di Klinik Pro-V di Jalan Letjen Soeprapto 60, Jakarta Pusat, Erwin memaparkan apa itu anak indigo serta apa yang membedakan mereka. Menyikapi terhadap pandangan bahwa anak indigo harus ditumpulkan kemampuannya Erwin berpendapat tidak setuju dengan pandangan itu. �Tidak betul itu. Anak indigo itu normal cuma beda saja. Tidak saya rekomendasikan�. Tuturnya. Menurut dr Tubagus Erwin Kusuma SpKj, anak-anak seperti itu semakin muncul di mana-mana didunia, melewati batas budaya, agama, suku, etnis, kelompok, dan batas apa pun yang dibuat manusia untuk alasan-alasan tertentu.Fenomena itu menarik perhatian banyak pihak, karena dalam paradigma psikologi manusia, anak-anak itu dianggap �aneh�. Pandangan ini muncul karena selama ini kemanusiaan telanjur dianggap sebagai hal yang statis, tak pernah berubah. �Padahal, semua ciptaan Tuhan selalu berubah,� ujar dr Erwin.

Sebagai hukum, masyarakat cenderung memahami evolusi tapi hanya untuk yang berkaitan dengan masa lalu.�Fenomena munculnya anak-anak dengan kemampuan seperti itu merupakan bagian dari evolusi kesadaran baru manusia, yang secara perlahan muncul di bumi, terutama sejak awal milenium spiritual sekitar tahun 2000 yang disebut Masa Baru, The New Age, atau The Aquarian Age.Semua ini merupakan wujud kebesaran Allah,� tegasErwin.Fisik anak-anak indigo sama dengan anak-anak lainnya, tetapi batinnya tua (old soul) sehingga tak jarang memperlihatkan sifat orang yang sudah dewasa atau tua. Sering kali ia tak mau diperlakukan seperti anak kecildan tak mau mengikuti tata cara maupun prosedur yang ada. Kebanyakan anak indigo juga memiliki indra keenam yang lebih kuat dibanding orang biasa. Kecerdasannya di atas rata-rata.

Menurut Lanny Kuswandi, fasilitator program relaksasi di Klinik Prorevital, mengutip dr Erwin, �Ada tipe humanis, tipe konseptual, tipe artis, dan tipe interdimensional. Pendekatan terhadap mereka juga berbeda-beda,� sambungnya.

Namun karena dianggap �aneh�, tak jarang diagnosisnya keliru dan penanganannya lebih bersandar pada obat-obatan. �Ada anak indigo yang dianggap autis, ADHD (Attention-Deficit Hyperatictve Disorder) maupun ADD (Attention Deficit Disorder). Padahal tanda-tandanya berbeda,� sambung Erwin. Kekeliruan semacam ini juga terjadi di AS, karena banyak ahli menganggap anak-anak itu menderita �gangguan� yang harus dihilangkan.

Salah Kaprah Anak Indigo
Belum pahamnya masyarakat tentang anak indigo menjadi penyebab belum banyaknya terungkap anak indigo. Sebagian kalangan medis menyatakan bahwa anak indigo mengalami kerusakan pada bagian otaknya. Namun Erwin menegaskan bahwa indigo bukan penyakit. Badan Kesehatan Dunia (WHO), kata dia, bahkan tidak mencantumkan indigo dalam international classification of diseases. Lantaran indigo bukan penyakit tak perlu dilakukan terapi untuk menyembuhkan anak indigo. �Yang dibutuhkan adalah pembinaan untuk anak, orang tua, guru supaya mengerti cara menangani anak indigo�, terangnya lagi.Saat ini, lanjut Erwin, Depdiknas misalnya tengah membuat panduan bagi guru reguler tentang bagaimana menghadapi anak indigo. Buku panduan itu juga berlaku bagi para guru home-schooling. Sejumlah anak indigo enggan bersekolah di sekolah biasa. �Program ini direncanakan dibuat dalam jangka panjang. Nantinya akan ada sekolah khusus anak indigo. Tujuannya sebagai tempat bagi guru dari luar daerah untuk memahami seperti apa anak indigo itu�, terangnya lagi.

Peran orangtua
Erwin menekankan perlunya para orangtua yang anaknya indigo untuk bersatu. Paling tidak, mereka bisa melakukan sharing soal jurus terbaik menangani anak-anak indigo. Di Jakarta sendiri ada indigo sharing club. �Penanganan yang benar terhitung penting demi perkembangan anak�, papar Erwin yang mengungkapkan soal adanya kasus-kasus anak indigo yang frustasi lantaran mereka gagal beradaptasi dengan lingkungan. Menurut Erwin, anak indigo yang lahir di tengah keluarga yang mengerti kondisinya justru akan banyak berguna buat orang lain. Seperti membantu menyembuhkan penyakit lewat tenaganya. Inilah yang dilakukan Bagus Torasanto. Belum lama, cerita Bagus kepada Republika, ia mengobati seorang kawan ibunya yang diduga tengah didera masalah psikis. Entah mengapa, inspirasi pengobatan selalu datang usai shalat. Anehnya lagi, tangan Bagus seolah bergerak sendiri memegang kepala teman ibunya itu. Sekonyong-konyong rasa nyeri dari kepala itu pun hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar