Minggu, 28 Juli 2013

Keistimewaan dan Manfaat Surah Al-Baqarah

Surat al-Baqarah adalah surat kedua urutannya setelah surat al-Fatihah dalam jajaran Mushhaf al-Qur�an. Semua ayat yang ada dalam surat al-Baqarah turun setelah Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah (turun di Madinah), kecuali ayat 281 yang turun di Mina ketika Rasulullah berhaji Wada� (perpisahan), sehingga para ulama� mengkategorikan surat al-Baqarah sebagai surat Madaniyah.  Imam �Ikrimah berkata, �Surat yang pertama kali turun di Madinah adalah surat al-Baqarah.� (Kitab Asbabun Nuzul lil Wahidi an-Naisaburi: 11).
Surat al-Baqarah terdiri dari 286 ayat, ia adalah surat yang paling panjang di antara surat-surat lainnya. Dan di dalamnya ada ayat yang paling panjang dibanding ayatayat lain yang ada dalam al-Qur�an, yaitu ayat ke-281. Di dalamnya juga ada ayat 3 yang sangat �ditakuti� syetan, yaitu ayat Kursi, ayat ke-255.
Di penutupan surat al-Baqarah adalah dua ayat yang sangat kuat untuk memprotek kita dari segala macam kejahatan malam, yaitu ayat ke-285-286). Rasulullah menyebut surat ini sebagai �Sanamul Qur�an� (Punuk/ puncak al-Qur�an).
Kandungan surat al-Baqarah

Surat ini di namakan surat al-Baqarah karena di dalamnya ada kisah �al-Baqarah� (seekor sapi). Yang menceritakan perintah Allah kepada nabi Musa untuk kaum Bani Israil agar menyembelih seekor sapi untuk menyingkap kasus pembunuhan yang pelakunya masih misteri.

Setelah mereka menyembelih sapi tersebut, mereka disuruh memukul mayat si korban pembunuhan dengan salah satu bagian anggota tubuh sapi, dan hiduplah kembali korban tersebut dengan izin Allah, sehingga dia bisa memberitahu kepada khalayak tentang siapa pembunuhnya. Sungguh merupakan kisah detektif yang luar biasa, sarat nilai mukjizat. Surat al-Baqarah mengandung banyak hukum-hukum dalam syari�at Islam. Misalnya; hukum qisas, perkara yang halal dan yang haram, hukum arak dan judi, hukum riba, hutang piutang, wasiat kepada dua orang tua dan kaum kerabat, hukum sumpah, hukum sihir, hukum merubah kitab-kitab Allah, hukum haidh, �iddah, thalaq, khulu�, ilaa� dan hukum susuan, hukum melamar, memberi mahar, larangan mengawini wanita musyrik, hukum berperang.

Dan surat ini juga mengandung perintah. Seperti; mengerjakan shalat, menunaikan zakat, berpuasa, melaksanakan haji dan umrah, bernafkah di jalan Allah, menyantuni anak yatim, menjaga dan menyampaikan amanah, dan yang lainnya.
Fadhilah Surat al-Baqarah

Keutamaan (Fadhilah) surat al-Baqarah sangat banyak sekali. Siapa yang membaca, memahami dan mengamalkannya akan mendapatkan limpahan berkah, pahala dan keutamaan yang tiada taranya dari Allah. 5

Di samping pahala yang banyak yang bisa kita dapatkan, surat al-Baqarah juga merupakan senjata yang sangat ampuh bagi kita untuk menghadapi musuh utama (Iblis dan bala tentaranya) bila kita membacanya.

Sehingga pantaslah Rasulullah menyatakan bahwa orang yang meninggalkan surat al-Baqarah dalam hidupnya, maka ia pasti dalam kerugian. Apa saja keutamaan surat al-Baqarah? Mari kita simak dengan seksama.
Rasulullah berpesan kepada kita semua, �Bacalah surat al-Baqarah, karena membacanya merupakan keberkahan dan meninggalkannya adalah penyesalan (kerugian), dan para tukang sihir tak akan mampu membahayakan (pembaca) nya.�. (HR. Muslim).

Abu Hurairah berkata, �Rasulullah SAW pernah mengutus utusan yang banyak jumlahnya, lalu beliau memilih pemimpin di antara mereka dengan cara undian. Dikumpulkanlah beberapa orang yang punya hafalan dari al-Qur�an. Dari undian itu, terpilihlah seseorang yang paling muda umurnya. Rasulullah bertanya kepadanya, �Surat apa saja yang kamu hafal? Dia menjawab, �Saya hafal surat ini dan itu serta surat al-Baqarah.� Beliau menegaskan, �Kamu hafal surat al-Baqarah?� �Ya�, jawabnya. Lalu beliau bersabda, �Kalau begitu, berangkatlah kalian dan kamulah pemimpin mereka.� (HR. Tirmidzi dan ia menghasankannya).

Al-Baqarah untuk Penjagaan
Abu Hurairah berkata: Rasulullah saw. bersabda, �Janganlah kalian menjadikan rumah laksana kuburan, karena sesungguhnya rumah yang di dalamnya diba syetan.� (HR. Tirmidzi, dan ia menyatakan hadits ini hasan shahih).
Abu Mas�ud al-Anshari berkata: Rasulullah bersabda, �Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah di malam hari, maka cukuplah baginya untuk melindungi (dari marabahaya).� (HR.Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, Rasulullah membenarkan pernyataan penampakan syetan yang disampaikan ke Abu Hurairah, �Apabila kamu merebahkan diri dipembaringan, maka bacalah ayat Kursi. Karena dengan begitu malaikat Allah akansenantiasa menjagamu, dan syetan tidak akan mendekatimu sampai pagi.� (HR. Bukhari).

Al-Baqarah untuk Pengusiran
Abu Hurairah berkata: Rasulullah saw. bersabda, �Janganlah kalian menjadikan rumah laksana kuburan, karena sesungguhnya syetan akan lari (kabur) dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah.� (HR. Muslim).

Abdullah bin Mas�ud, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: �Semoga aku tidak mendapatkan salah seorang di antara kalian meletakkan salah satu kakinya di atas kakinya yang lain, sambil bernyanyi dan meninggalkan surat al- Baqarah tanpamembacanya.

Sesungguhnya syetan akan lari dari rumah yang dalamnya dibacakan surat al-Baqarah. Sesungguhnya rumah yang kosong adalah rumah yang hampa dari kitab Allah (al-Quran).� (HR. an-Nasai).
Abu Hurairah berkata: Rasulullah saw. bersabda, �Dalam surat al-baqarah ada ayat yang dinamakan tuan (penghulu) ayat al-Qur�an, yaitu ayat Kursi. Tidaklah ayat itu dibaca di dalam rumah yang ada syetannya (jin pengganggu), kecuali syetan itu akan keluar darinya.� (HR. Hakim dan ia menshahihkannya).

Al-Baqarah untuk Penyembuhan
Ubay bin Ka�ab berkata, �Aku pernah bersama Rasulullah, lalu datanglah orang Badui dan berkata, �Wahai Nabi Allah, aku punya saudara laki-laki yang sedang sakit.� Beliau bertanya, �Apa sakitnya?� Dia menjawab, �Linglung (gila)�. Beliau bersabda, �Bawa dia kemari�. Lalu ia dibawa ke hadapan Rasulullah. Dan Rasulullah meruqyahnya dengan membaca al-Fatihah, empat ayat pertama dari surat al-Baqarah, dua ayat 163 dan 164, ayat Kursi, tiga ayat di akhir surat al-Baqarah, ayat 18 dari surat Ali Imran, ayat 54 dari surat al-A�raf, 4 ayat di akhir surat al-Mukminun, 3 ayat dari surat al-Jin, 10 ayat di awal surat as-Shaffat, 3 ayat di akhir surat al-Hasyr, surat al-Ikhlas, al-Mu�awwidzatain (surat al-Falaq dan an-Nas). Lalu berdirilah laki-laki yang sakit tadi, seakan ia tidak mengalami sakit apapun (dalam keadaan sehat).� (HR. Ahmad).

Dahulu, bahkan sampai sekarang, masih tetap ada sebagian masyarakat yang memandang sapi/lembu sebagai binatang suci dan karenanya maka harus disucikan bahkan lebih dari itu sampai-sampai dipertuhankan. Pada saat yang bersamaan, mereka tidak bisa memungkiri ihwal kebinatangan lembu itu sendiri yang bisa diperlakukan sebagaimana hewan-hewan halal lainnya, bahkan pada saatnya bisa disembelih sebagaimana halnya binatang-binatang ternak lainnya. Surat ini diturunkan dengan maksud untuk mengikis habis penuhanan apa dan siapapun selain Allah swt dengan al-Qur'an sebagai sumber utama dan pertamanya.

Surat al-Baqarah, terdiri atas 286-287 ayat, 3.100 kata, dan 25.500 huruf. Tergolong ke dalam kelompok surat-surat Madaniyah, dalam pengertian, surat ini diturunkan sesudah nabi Muhamad saw hijrah (pindah) dari makkah ke Madinah (28 Juni 622 M). Bahkan, menurut riwayat, al-Baqarah merupakan surat pertama Al-qur'an yang diturunkan di Madinah, kecuali ayat 281 yang menurut beberapa riwayat, ayat ini diturunkan di Makkah, tepatnya di Mina pada saat nabi Muhammad saw melakukan haji Wada' (10 H/632 M). SEbagian ahli tafsir ada yang dengan tegas menyatakan bahwa semua ayat dala surat al-baaqarah diturunkan di Madinah, meskipun penurunannya terjadi di banyak tempat dan keadaan.

Surat al-Qur'an yang kedua ini, menurut urut-urutan penurunannya berada dalam posisi surat ke-87 dan diturunkan sesudah surat al-Muthaffifin (86), kemudian ditempatkan pada urut kedua sesudah surat al-Fatihah. Terdapat persesuaian atau tepatnya kaitan erat (munasabah) antara surat al-Baqarah dengan surat al-Fatihah, terutama dari sudut pandang isinya yang meliputi: akidah, ibadah, akhlak, hukum, wa'ad-wa'id, serta kisah/sejarah. Munasabah surat al-Fatihah dengan surat al-Baqarah, terutama terbaca pada bagian akhir surat al-Fatihah yang berisikan permohonan para hamba supaya diberi petunjuk (jalan lurus) yakni jalannya orang-orang yang telah Allah beri nikmat, bukan jalannya orang-orang yang sesat; sedangkan surat al-Baqarah, diawali dengan penunjukan al-Kitab yakni al-Qur'an yang di dalamnya tidak ada sedikit-pun keraguan, dan dinyatakansebagai kitab hidayah (buku pedoman) yang tidak ada keraguan sedikit apapaun di dalamnya.

Dibandingkan dengan 113 surat-surat al-Qur'ang lain-lainnya, surat al-Baqarah yang rincian ayat, kata dan hurufnya baru saja diungkapkan, merupakan surat al-Qur'an terpanjang pertama dari seluruh surat yang ada dalam Alqur'an. Bahkan boleh jadi mudah-mudahan tidak salah, jika dikatakan sebagai surat terpanjang dari seluruh kitab suci yang pernah Allah swt turunkan. Dalam surat terpanjang ini, terdapat pula ayat Al-qur'an terpanjang, yakni ayat ke-283, terdiri atas 128 kata dan 504 huruf. Dan sebagai surat terpanjang, al-Baqarah pastinya dikelompokkan ke dalam deretan tujuh surat panjang (al-sab' al-thiwal) bersama-sama dengan surat-surat panjang lainnya yakni: Ali Imran (3), al-Nisa (4), al-Maidah (5), al-An'am (6) al-A'raf (7).

Secara umum dan mendasar, isi surat al-Baqarah meliputi: keimanan, hukum, kisah, dan lain-lain. Terkait dengan ihwal keimanan, khususnya keimanan terhadap al-Qur'an, surat ini dengan tegas memetakan tiga macam sikap penerimaan manusia terhadap al-Qur'an, yakni: (1) mereka yang beriman kepada al-Qur'an (lahir dan batin), yang disebut dengan al-muttaqin, yakni orang-orang yang taqwa (2) orang-orang kafir (al-kafirun), yaitu orang-orang secara tegas (lahir maupun batin) menyatakan ketidak-percayaan (penolakannya) terhadap al-Qur'an (3) orang-orang munafik, yakni mereka yang secara lahiriah pura-pura mengaku percaya kepada al-Qur'an, padahal di dalam hati dan prilakunya sama sekali tidak percaya.

Dalam bidang hukum, surat al-Baqarah memuat berbagai persoalan hukum mulai dari hukum keluarga (ahwal al-syakhshiyyah; family law) yang spesifik, sampai kepada hukum perdata (muamalah) dalam konteksnya yang sangat luas termasuk hukum bisnis di samping memuat juga sebagian hukum pidana (jinayah; criminal law) dan lain-lain. Demikian pula dengan bidang kisah dan sejarah, terutama terkait dengan kisah penciptaan manusia pertama Adam as dan istrinya (Hawa) berikut proses hidup dan kehidupannya mulai dari syurga yang serba wah sampai terlempar ke muka bumi dan seterusnya.

Berkata Muhammad Mahmud Hijazi: Surat al-Baqarah yang sangat mulia, ini ipaparkan dengan menggunakan dua metode pencerahan yang sangat luar biasa. Cara pertama, mulai ayat 1 sampai 142, nada-nadanya bersifat umum dalam pengertian diarahkan untuk semua orang dengan menempatkan al-Qur'an berikut pengaruhnya sebagai perhatian utama semua orang, untuk kemudian menyebutkan sikap atau posisi manusia terhadap al-Qur'an yang dipetakan ke dalam tiga kelompok besar sebagaimana disinggung sebelum ini, yakni: orang-orang mukmin yang sepenuhnya menerima al-Qur'an (almu'min al-musalim), orang-orang kafir yang culas (al-kafir al-mujahir), dan orang-orang hipokrit yang penuh tipu daya (al-munafiq al-mukhadi'). Cara kedua, yakni mulai dari ayat 143 dan setersunya, arah sasaran (khithab) ditujukan secara spesifik kepada orang-orang muslim yakni orang-orang yang merespons positif kehadiran dan keberadaan al-Qur'an di muka bumi ini. Dimulai dengan ihwal keagamaan orang-orang muslim yang diusik oleh para ahli kitab, terutama terkait dengan soal peralihan kiblat sampai kepada hal-hal yang berkaitan benar dengan tata hidup dan kehidupan masyarakat muslim melalui institusi syariah dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya. Kemudian surat al-Baqarah-pun ditutup dengan permohonan-doa yang sangat islami dan sempurna, yakni:

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya, dan ia (juga) mendapatkan siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami [ya Allah], maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir" (al-Baqarah (2): 286).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar