Jembatan yg sudah dikerjakan selama 18 bulan tsb menelan biaya Rp.13,8 miliar yg diambil dari APBD kabupaten deli serdang dengan panjang 257 meter dan lebar 6 meter. Sementara seorang pengusaha jasa getek,wanto(29) mengaku bingung dgn ditutupnya usaha getek semenjak jembatan berdiri. "entah mau kerja apa lagi la kami disini bang,kami hidup dan membiayai keluarga dari usaha getek ini,sekarang kami benar benar bingung,"ujarnya. Menurut wanto,setiap harinya ia biasanya mendapat pendapatan Rp.100-200 ribu per hari dari usaha penyebrangan tsb.
Namun meski jembatan telah selesai dikerjakan,namun jalan di kedua wilayah yakni di sisi sergai,terletak di desa kota pari dan sisi deli serdang terletak di desa denai kuala masih jauh dari kesan baik,bahkan jalan di perbatasan kedua desa tsb tak di aspal dan jauh dari pembangunan bandara kuala namu yg merupakan bandara terbesar ke-2 di indonesia tsb. Meski begitu,dengan dibangunnya jembatan sei ular tsb,maka waktu tempuh dari kecamatan pantai cermin menuju bandara kuala namu hanya sekitar 20 menit-an.
Namun meski jembatan telah selesai dikerjakan,namun jalan di kedua wilayah yakni di sisi sergai,terletak di desa kota pari dan sisi deli serdang terletak di desa denai kuala masih jauh dari kesan baik,bahkan jalan di perbatasan kedua desa tsb tak di aspal dan jauh dari pembangunan bandara kuala namu yg merupakan bandara terbesar ke-2 di indonesia tsb. Meski begitu,dengan dibangunnya jembatan sei ular tsb,maka waktu tempuh dari kecamatan pantai cermin menuju bandara kuala namu hanya sekitar 20 menit-an.
Sumber: Berita untuk Sergai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar