Jumat, 28 Maret 2014

Pengertian dan Algoritma Kriptografi

 Algoritma Kriptografi

Algoritma kriptografi adalah aturan untuk melakukan cipherisasi dan decipherisasi atau fungsi matematika yang digunakan  untuk enkripsi dan dekripsi pesan. Algoritma kriptografi berkembang terus dan terbagi atas dua jenis yaitu algoritma kriptografi klasik dan algoritma kriptografi modern. (DonyAriyus, 2008)
Algoritma kriptografi klasik hanya menggunakan operasi sederhana untuk melakukan enkripsi terhadap ciphertext sehingga  cukup mudah dipecahkan. Oleh karena itulah, algoritmaini sudah  jarang digunakansaat ini. Akan  tetapi, algoritma kriptografi klasik merupakan dasar dari algoritma kriptografi modern. Algoritma jenis ini terdiri dari dua tipe dilihat dari operasi dasar yang digunakan untuk melakukan enkripsi, yaitu:
1. Chiper Substitusi
Cipersubstitusi pertama kali digunakan oleh kaisar Romawi, Julius Caesar untuk menyampaikan pesan kepada gubernurnya. Menggunakan operasi penggantian atau penyulihan setiap karakter dengan karakter dalam susunan abjad. Misalnya tiap huruf diganti dengan huruf ketiga setelahnya dalams usunan abjad. Dalam algoritma ini, kunci yang digunakan adalah jumlah  pergeseran huruf (K=3). Sehingga huruf A diganti dengan D, B dengan E, C dengan F dan seterusnya. Cipher substitusi sendiri terbagi menjadi 3, antara lain:

  1. Cipher    abjad-tunggal    (mono alphabetic cipher atau cipher substitusi sederhana simple substitution cipher) dengan ciri-ciri sebagai berikut. Satu  karakter  dalam    plaintext  diganti  dengan  satu  karakter yang bersesuaian sehingga fungsi enkripsi-dekripsinya satu kesatu.
  2. Jika plaintext terdiri dari huruf abjad, maka jumlah kemungkinan susunan huruf-huruf ciphertext yang dapat dibuat adalah sebanyak 26!. Sedangkan jika terdiri dari karakter ASCII maka kemungkinannya menjadi 256!.
  3. Caesar  cipher adalah kasus khusus dari cipher abjad tunggal dimana susunan huruf ciphertext diperoleh dengan menggeser huruf-huruf alfabet sejauh tiga karakter
a.    Jumlah kunci didalam cipher abjad-tunggal sama dengan jumlah cara menyusun ke-26 huruf abjad tersebut, yaitu sebanyak 26! yang juga menyatakan jumlah kunci untuk menyusun huruf-huruf alfabet kedalam tabel substitusi
b.    Cipher substitusi homofonik (homophonic substitution cipher) yang memiliki penjelasan sebagai berikut:

  1. Seperti cipherabjad tunggal tetapi  setiap karakter plaintext dapat dipetakan menjadi salah satu karakter ciphertext yang mungkin.
  2. Fungsi enkripsi-dekripsi memetakan satu ke banyak.
  3. Cipher sub stitusi homofonik pertama kali ditemukan pada tahun 1401 oleh wanita bangsa wan Man tua.
  4. Cipher substitusi homofonik lebih sulit dipecahkan dari pada cipher abjad tunggal
c.    Cipher abjad majemuk (poly abathetic substitution cipher)
  1. Merupakan cipher substitusi ganda yang melibatkan kunci berbeda.
  2. Cipher abjad majemuk dibuat dari sejumlah cipher abjad tunggal, masing- masing dengan kunci yang berbeda. Kebanyakan cipher abjad majemuk adalah cipher subsitusi periodic.
  3. Contoh cipher substitusi periodik adalah vig�nere cipher yang ditemukankan kriptologi Prancis, Blaisede Vig�nere pada abad 16.
2. Chiper Transposisi
Pada cipher transposisi, isi dari cipher text sama dengan plaintext tetapi memiliki urutan yang berubah. Dengan kata lain, algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian karakter dalam teks. Nama lain untuk metode ini adalah permutasi, karena transpose  setiap karakter dalam teks sama dengan mempermutasikan karakter- karakter tersebut.
Tag: Pengertian dan Algoritma Kriptografi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar